Maryamah Karpov; Cerita Kaya Renungan














Sinopsis

 "Jika dulu aku tak menegakkan sumpah untuk sekolah setinggi-tingginya demi martabat ayahku, aku dapat melihat diriku dengan terang sore ini; sedang berdiri dengan tubuh hitam kumal, yang kelihatan hanya mataku, memegang sekop menghadap gunungan timah, mengumpulkan napas, menghela tenaga, mencedokinya dari pukul delapan pagi sampai magrib, menggantikan tugas ayahku, yang dulu menggantikan tugas ayahnya. Aku menolak semua itu! Aku menolak perlakuan buruk nasib kepada ayahku dan kepada kaumku. Kini Tuhan telah memeluk mimpiku. Atas nama harkat kaumku, martabat ayahku, kurasakan dalam aliran darahku saat nasib membuktikan sifatnya yang hakiki bahwa ia akan memihak kepada para pemberani."

__________________________________________________________________________
Tak salah sebagai seorang penikmat sastra modern memberikan penghargaan yang istimewa kepada sang empunya Tetralogi Laskar Pelangi ini. Salah satunya kita bisa melihat dari bagaimana si Penulis meramu kata demi kata sebagai suatu pandangan sosial dan budaya masyarakat Melayu Belitong dalam konteks waktu abad ke 20 ini. 

Salah satu keistimewaan buku ini, para Pembaca disuguhkan dengan kalimat-kalimat yang Interaktif dan Komunikatif sama seperti novel-novel yang ditulis oleh Fauz Noor dalam Trilogi-nya (Tapak Sabda, Semesta Sabda, Berpikir seperti Nabi), sehingga Pembaca selalu merasa dihargai "secara tidak langsung" oleh Penulis.
 
Dalam BAB ini juga, Penulis memilih jalan berbeda untuk masalah cerita cinta si Ikal kepada A Ling, berbeda dengan cerita Cinta-cinta yang biasa kita baca, seperti Ayat-ayat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih, Pudarnya Pesona Cleopatra, dan lainnya. Disini Penulis tak memberikan makna secara Tekstual, tetapi dia (Penulis) memberikan gambaran bahwa Cinta itu tak perlu dengan sebuah kata yang mesra dan segala macam tetek bhengek-nya, tapi tentulah berupa Pembuktian yang Konkrit.

Kekurangan yang sedikit terlihat dalam Novel ini adalah penulis jarang mencantumkan makna-makna istilah melayu di catatan kaki, sehingga masih sulit, bahkan harus diulang kembali dalam membaca setiap kalimat-kalimat yang disajikan.

Kembali kepada topik, dalam pandangan saya, secara kesuluruhan buku ini sangatlah bagus dan wajib untuk di baca untuk kalangan pemula, karena selain menjabarkan sebuah kisah, penulis juga memberikan butir-butir science kepada pembaca.

Selamat Membaca...!! ;)

Malang, 02/01/2011




2 komentar:

  1. anggaprawidya mengatakan...:

    kmu da novelx ta ????

  1. Unknown mengatakan...:

    Angga :
    Ada, Ga. Tapi, masih dipinjem sama Istri ni. hwahahaha...!! ;-)

Posting Komentar

 
Al_Mutahawwil © 2010 | Designed by Trucks, in collaboration with MW3, Broadway Tickets, and Distubed Tour