Wahai Malam, aku mengagumimu karena kau “adalah”
Dalam bahasa yang berbeda, yang tak sampai aku pahami
Biarlah apa menjadi mengapa
Karena dimana dan kapan adalah kebenaran.
Manusia yang suka mengkritisi sesuatu yang tidak mungkin. Seringkali membongkar otak, kemudian menelaahnya menjadi kepingan-kepingan batu kerikil yang, insya Allah, berguna untuk semua khalayak. Semoga bermanfaat dan barokah. Amien...