Sebelum Kau, Aku adalah.. (Vol.2)

Pada catatan harian-ku yang sekarang ini, aku memang sengaja tak menuliskan kedalam buku harianku, tentang apa saja aku pikirkan tentang-mu hari ini. Sedikit demi sedikit aku mulai menguasai dirimu walau tak sampai 2/3 % saja, itu sudah lebih dari cukup karena melihat keadaan-mu tak terlalu sinkron dengan kondisiku saat ini, tapi aku masih berusaha keras.

Oiya, aku lupa sebelumnya, kemaren malam aku sempat ber-filsofi dengan teman akrab-ku di kedai kopi depan perumahan. Tahukah kau -walaupun mungkin tak terlalu penting bagimu-, disana aku berusaha ber-diskusi tentang dirimu, mulai dari filosofi rambut sampai paling bawah dari anggota badan-mu, yaah walaupun tak harus disebutkan satu per satu tapi memikirkan anggota tubuh-mu saja aku sampai pada waktu yang jarang orang bayangkan -tak perlu disebutkanlah-.

Sebut saja Sahabat, dia berkata kepada-ku dengan mengutip salah satu karya Mas Pram (Pramoedya Ananta Toer, Bumi Manusia, Red), walau tak sepenuhnya sama data yang diungkapkan tapi dia meng-analogikan sebuah cinta ini sebagai berikut, "Oiy Sahabat, dalam dinamika problematika cinta, malu itu tak sampai ke sekian persen dari eksistensi Cinta itu sendiri, ayolah mulailah dari dirimu sendiri. Ingatlah, bahwa dirimu itu adalah Adam, dan jangan-lah balikkan status itu menjadi engkau yang di ciptakan dari tulang rusuk Hawa. Ingat itu!!

Aku sejenak tertegun mendengarnya, dan mulai ber-fikir lagi tentang diri-mu. Bersambung!!

Malang, 28,05.2012





0 komentar:

Posting Komentar

 
Al_Mutahawwil © 2010 | Designed by Trucks, in collaboration with MW3, Broadway Tickets, and Distubed Tour