Ketika saya mbolang ke sebuah desa, Saya menemukan ilmu baru tentang masyarakat desa "Sbr. Gedung, Kec. Ledokombo, Kab. Jember". Tepatnya di kaki gunung Raung. Disana, mayoritas berbahasa Madura, bahasa halus, masyarakatnya lebih mementingkan etika (akhlaq) ketimbang ilmu-pengetahuan. Saya kira, masalah itu bukan hanya terjadi di desa Sbr. Gedung saja, tapi--mungkin--seluruh desa yang ada di Jawa Timur--khususnya. Bedanya SBR. Gedung dengan yang lain adalah, ketika ada seorang "pemuda" yang etika (akhlaq)-nya kurang baik (sering melanggar adat desa), biasanya si pemuda itu langsung dinikahkan. Tak pandang umur, lulusan SD-pun jadi. Ckckckck!! :-D
Katanya sesepuh desa, Menikah itu bukan hanya untuk menegaskan status kehalalan insan manusia dalam hidup bersama, tapi juga untuk pembentukan (character building) mental dan sikap yang lebih baik. Wallahu 'a'lam bi al-shawāb. :)
_______________________
Jember, 26 - O6 - 2013
0 komentar:
Posting Komentar