Filsafat Akademis; Memaksakan Diri untuk Ragu.
Sepanjang Jalan di Merjosari
Sepanjang Jalan di Merjosari,
Aku ingat dirimu sebagai jalan menuju dia yang menutupi aku-ku.
Malang, 07 Desember 2012
Potret-mu
Aku melihat wajahmu
Yang satu, yang jauh
Kemudian sinis melihatku
Yang menelaah dirimu
Alis-alismu bergurau canda
Menyuruh mata untuk mengkerut
Pula menyeret bibir untuk melebarkan tubuhnya
Untuk bermain-main denganku
Aduuh.. aku melihatmu sendiri
Membisu, Tengkurap
Bajumu tak pernah berganti
Itu-itu saja.
Lukisan-mu, Potret-mu..
Malang, 23-11-2012
Judul Sebuah Pos
Aku mendekati, seraya mendengkur keheranan
Sayup lumut-lumut berselimut kemut,
Ku emut setangkai tubuh semut,
Hanya demi sebuah surat kusut.
Semut-semut berkerubut
Emosi semakin kalut
Tertimbun penyakit-penyakit akut
Kutukan-kutukan sangat maut.
Bila rasa ini kau rajut
Aku akan manut
Bila rasa ini cenat-cenut.
Pastikan, aku pasti menunggu Judul sebuah Pos darimu.
Malang, 21-11-2012
Islam; Dua Wajah yang Berbeda
Judul : Selamatkan Islam dari Muslim Puritan
No. ISBN : 979111269X
Penulis : Khaled Abou El Fadl
Penerbit : Serambi
Jenis Cover : Soft Cover
Dimensi (L x P) : 150x230mm
-->
Hujan
Aku ingin mengutarakan sebuah curahan hati kepada-mu
Al_faqier
Sebuah Ilustrasi; Pencarian Instrument Hidup
Sebelum Kau, Aku adalah.. (Vol.3)
Sebelum Kau, Aku adalah.. (Vol.2)
Oiya, aku lupa sebelumnya, kemaren malam aku sempat ber-filsofi dengan teman akrab-ku di kedai kopi depan perumahan. Tahukah kau -walaupun mungkin tak terlalu penting bagimu-, disana aku berusaha ber-diskusi tentang dirimu, mulai dari filosofi rambut sampai paling bawah dari anggota badan-mu, yaah walaupun tak harus disebutkan satu per satu tapi memikirkan anggota tubuh-mu saja aku sampai pada waktu yang jarang orang bayangkan -tak perlu disebutkanlah-.
Sebut saja Sahabat, dia berkata kepada-ku dengan mengutip salah satu karya Mas Pram (Pramoedya Ananta Toer, Bumi Manusia, Red), walau tak sepenuhnya sama data yang diungkapkan tapi dia meng-analogikan sebuah cinta ini sebagai berikut, "Oiy Sahabat, dalam dinamika problematika cinta, malu itu tak sampai ke sekian persen dari eksistensi Cinta itu sendiri, ayolah mulailah dari dirimu sendiri. Ingatlah, bahwa dirimu itu adalah Adam, dan jangan-lah balikkan status itu menjadi engkau yang di ciptakan dari tulang rusuk Hawa. Ingat itu!!
Aku sejenak tertegun mendengarnya, dan mulai ber-fikir lagi tentang diri-mu. Bersambung!!