Angin sampaikan salamku atasnya
Lewat deru nafasku yang tak jemu-jemu memulyakannya.
Air sampaikan juga salamku atasnya
Lewat deru ombakmu yang melentangkan suara gemuruh yang halus.
Tanah sampaikan juga salamku atasnya
dengan lambaian sentuhmu yang bisa menyenyakkan dia dalam tidurnya sekarang
Karena itulah kuasa yang kumiliki
Untuk membuktikan rasa yang cinta yang sangat mendalam
Dalam, yang aku sendiripun tak tahu sampai berapakah dalamnya
Wahai yang wahai.
Sungguh Esa Pencipta yang memberikan aku cinta yang begitu dan yang tak wajar ini
Tuhan semesta hati yang dirundung dalam cinta kasih nabi.
Sampaikan salamku atasnya.
Atas dan seluruh aku yang mengharap syafa’atnya....
_________________________
Alfaqier '93
Jember, 25 february 2010
Label:
Antologi Puisi
Wahai Nabi
Sungguh tak bisa dinilai dengan angka-angka,
dan kata-kata kemulyaanmu, wahai Nabi
Pohon yang sebelumnya berdiri dengan mengahnya,
terlalu takut untuk melampui deratmu, wahai Nabi
Cinta kaummu melepas kebisingan suara-suara syaithon
Yang mengelilingi gendang telinga mereka.
Gunung pun tertunduk malu, seraya berucap
"Aku tak lebih dari sebuah atom-atom tak ada apa-apanya jika dibanding dengan besar tinggi derajatmu, wahai Nabi. "
Tanah pun juga berucap. "Tubuhku sangat bahagia jika selalu ditapaki olehmu, Wahai Nabi."
Dan aku pun tak kalah berucap, "Wahai Nabi, aku tak tahu apa yang harus aku ucapkan terhadapmu."
_______________
Jember, 14 February 2011.
Al_Faqier '93
Label:
Antologi Puisi
Petualangan Hati
Tuhan, berlayar dengan segenggam tangan merintih kesakitan.
Bersama manusia putih - putih, yang kemudian dilambaikan dengan otot - otot syaraf menegangkan.
Seorang manusia berucap, "Akulah persenyawaan, dan kau adalah tubuh dari persenyawaan itu".
Apakah Tuhan bersemayam dalam dirinya?
Berhimpun melambaikan kata -kata okta tak berirama.
Dan, sungguh tragis si Dia, dia menangis tersedu-sedu dan menutupi dirinya dalam rasa kegundahan dan kesedihan.
--------------------------
Malang, 03 February 2010
Al Faqier '93
Bersama manusia putih - putih, yang kemudian dilambaikan dengan otot - otot syaraf menegangkan.
Seorang manusia berucap, "Akulah persenyawaan, dan kau adalah tubuh dari persenyawaan itu".
Apakah Tuhan bersemayam dalam dirinya?
Berhimpun melambaikan kata -kata okta tak berirama.
Dan, sungguh tragis si Dia, dia menangis tersedu-sedu dan menutupi dirinya dalam rasa kegundahan dan kesedihan.
--------------------------
Malang, 03 February 2010
Al Faqier '93
Label:
Antologi Puisi
Puisi Masaku
Dengan nama Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Sebuah surat cinta telah datang padaku
Dari bulan, sebuah karunia cahaya
Yang kata-katanya menambah keindahan,
Bagaikan bunga-bunga kebahagiaan.
Ia telah meringankan bebanku yang berat
Dan mengurangi penderitaanku,
Yang telah, wahai Nona, mematahkan hatiku
Antara belas kasihan dan kewaspadaan.
Wahai Nona, kau tahu cintaku yang besar
Dan kau tahu hasratku yang mendesak,
Mataku yang tak kenal tidur membara oleh cinta
Hatiku yang teronggok di atas kayu bakar,
Air mataku tak pernah berhenti mengalir
Dan api cintaku yang tak pernah padam,
Wahai, demi cinta suciku kepadamu,
Demi keinginanku yang sangat besar, aku katakan
Bahwa hatiku yang malang tak menyimpan cinta untuk siapa pun
Karena tertambat, sejak dikau pergi....
___________________________________
Jember, 19 Oktober 2010
Al-Faqier 93
Sebuah surat cinta telah datang padaku
Dari bulan, sebuah karunia cahaya
Yang kata-katanya menambah keindahan,
Bagaikan bunga-bunga kebahagiaan.
Ia telah meringankan bebanku yang berat
Dan mengurangi penderitaanku,
Yang telah, wahai Nona, mematahkan hatiku
Antara belas kasihan dan kewaspadaan.
Wahai Nona, kau tahu cintaku yang besar
Dan kau tahu hasratku yang mendesak,
Mataku yang tak kenal tidur membara oleh cinta
Hatiku yang teronggok di atas kayu bakar,
Air mataku tak pernah berhenti mengalir
Dan api cintaku yang tak pernah padam,
Wahai, demi cinta suciku kepadamu,
Demi keinginanku yang sangat besar, aku katakan
Bahwa hatiku yang malang tak menyimpan cinta untuk siapa pun
Karena tertambat, sejak dikau pergi....
___________________________________
Jember, 19 Oktober 2010
Al-Faqier 93
Label:
Resensi Buku
Kehidupan Baru (The New Life)
Sinopsis
Osman, seorang mahasiswa muda, terobsesi dengan sebuah buku magis yang membahas sifat dasar cinta dan hakikat diri. Dia mengabaikan rumah dan keluarganya, menelantarkan studinya, dan kemudian kelakukan pencarian makna rahasia-rahasia yang lebih misterius dari buku itu.
Separuh novel perjalanan, separuh dongeng thriller, The New Life adalah buku yang paling cepat terjual habis dalam sejarah Turki. Menampilkan seluruh kecerdasan dan keluwesan khas Pamuk, novel indah ini mengingatkan kita akan sebuah bangsa yang terombang-ambing antara Timur dan Barat.
Suatu hari aku membaca sebuah buku, dan seluruh hidupku pun berubah ....
Separuh novel perjalanan, separuh dongeng thriller, The New Life adalah buku yang paling cepat terjual habis dalam sejarah Turki. Menampilkan seluruh kecerdasan dan keluwesan khas Pamuk, novel indah ini mengingatkan kita akan sebuah bangsa yang terombang-ambing antara Timur dan Barat.
Suatu hari aku membaca sebuah buku, dan seluruh hidupku pun berubah ....
Label:
Antologi Puisi
D T Ibu
Demi,
Ucapan terima kasihku, padamu sang Ibu
Terima kasih telah memeberiku ruang untuk bertarung.
_______________________
Malang, 03 Februari 2011
Ucapan terima kasihku, padamu sang Ibu
Terima kasih telah memeberiku ruang untuk bertarung.
_______________________
Malang, 03 Februari 2011
Label:
Antologi Puisi
Lirih
Malam....
Sungguh menjadi saksi bisu diatas segala kegalauanku.
Menjadi penetrasi bait-bait syairku yang lirih.
Menutupi segala kesengsaraanku yang pedih.
Amat sangat aku berkata ini.
Bintang berjatuhan, ingatku hanyalah moment amoure.
Yang selalu menjadi dewi-dewi dalam kasus percintaan.
Pikirku hanyalah hayalan tak jelas belaka.
Yang selalu teragungi melebihi sebuah kenyataan yang ada.
____________________________
Kalisat, 13 september 2010...
Gubukku/1,618
Sungguh menjadi saksi bisu diatas segala kegalauanku.
Menjadi penetrasi bait-bait syairku yang lirih.
Menutupi segala kesengsaraanku yang pedih.
Amat sangat aku berkata ini.
Bintang berjatuhan, ingatku hanyalah moment amoure.
Yang selalu menjadi dewi-dewi dalam kasus percintaan.
Pikirku hanyalah hayalan tak jelas belaka.
Yang selalu teragungi melebihi sebuah kenyataan yang ada.
____________________________
Kalisat, 13 september 2010...
Gubukku/1,618
Langganan:
Postingan (Atom)