Kasihan Bumi Kita.


Kasihan bumi kita.
Tiap hari harus menangis tersedu-sedu melihat rambutnya tercukur oleh kutu-kutu gila.
Airnya masih berkerut kesat bak berlumuran darah dan dosa.
Masih, bisa memberikan ruang kepada mereka.


   Kasihan Bumi kita,
   Berhari-hari harus ditinggali petinggi-petinggi tak berakhlak, dan kawan-kawannya.
   Tak berotak pula,
   Kapankah atas berhenti?

Kasihan bumi kita,
Malamnya tak bisa tertidur pulas, selalu diganggu penambang dengan suara mesin yang bising.
Siang?, apalagi?
Dalam kelam dia menangis.

    Kasihan Bumi kita,
    Masih saja menampung orang-orang yang tak peduli akan derita saudaranya.
    Masih saja memapas jalan-jalan menuju kebobrokan akhlaq.
    Terus, bagaimana?

Kemudian, Mau dikemanakan Bumi kita?
Dan, harus Bumi titip kepada siapa Bumi kita?
sebegitu sabarkah Bumi kita?, hingga tak tega membalas perbuatan mereka.
Apakah akan dikepalkan darah ini, jika si Bumi tiba-tiba marah...??

_________________________
Malang, 27 - 12 - 2010
Alfaqier/1,618

0 komentar:

Posting Komentar

 
Al_Mutahawwil © 2010 | Designed by Trucks, in collaboration with MW3, Broadway Tickets, and Distubed Tour