Sapa Pagi Ini, dan Seterusnya.

 Maha Suci Allah, yang telah memberikan nikmat sejuk dikala fajar menyongsong dengan dzikir paginya, hingga para pujangga-pujangga tak tak henti-hentinya memberikan sapaan-sapaan lewat syair-syair indahnya karena tak kuat dengan segala ketakjuban yang engkau ciptakan, sehingga mereka terkulai lemah hanya karena tak punya kata-kata yang pas untuk mereka utarakan demi rasa kagumnya kepada Engkau.
Ayam kemudian meneruskan dzikir paginya untuk membangunkan manusia-manusia untuk melaksanakan sholat fajarnya. Lalu, embun tak ingin kalah, dia datang dengan keceriaannya, dan dengan ikhlasnya mengorbankan tubuhnya untuk menyejukkan seantero bumi pagi. Maha suci-Mu takkan tergantikan Tuhan oleh siapa-pun itu. Apakah kita takkan pernah berpikir bahwa semua bukti-bukti yang ada ini adalah kuasa Tuhan?, ataukah kita tak diperbolehkan untuk berpikir (Na'uudzubillah), semoga takkan terjadi. 
         Semua makhluk yang engkau ciptakan takkkan jemu-jemu mengumandangkan rasa cinta dan kekaguman atas engkau dan rasul-Mu. Hanya dengan setetes rahmat dan rodloMu-lah makhluk-makhluk dunia akan terus mengeluarkan senyum-senyum manisnya. Semoga engkau selalu meridloi jalan yang kami tempuh, hingga kami tak lagi ada dalam pergolakan dunia fana ini. Amien, Yaa mujiib al-Saa'iliin.
__________________
Malang, 26 Desember 2010.
1,618/ Al-Faqier 
          

0 komentar:

Posting Komentar

 
Al_Mutahawwil © 2010 | Designed by Trucks, in collaboration with MW3, Broadway Tickets, and Distubed Tour