Setiap pemuda sepertiku mengingat cinta pertama dan mencoba merasakan kembali saat aneh itu, kenangan yang mengubah perasaanku yang paling dalam dan membuatnya sangat bahagia meski merasakan semua kepahitan misterinya. Dalam kehidupanku ada seseorang wanita yang tiba-tiba muncul baginya pada musim panas kehidupannya dan mengubah kesendirianku menjadi saat-saat bahagia dan mengisi keheningan malam-malamnya dengan musik.
Aku begitu asyik dengan pikiran dan perenungan, mencoba memahami makna alam dan wahyu dari puisi-puisi, novel-novel tentang percintaan, dan kitab suci ketika mendengar lantunan kata CINTA dibisikkan di telingaku melalui bibirmu. Hidupku dalam keadaan koma, kosong seperti hidup Adam di Surga, ketika aku melihat kau berdiri di hadapanku seperti berkas cahaya. Aku berucap, “Kaulah hawa hatiku yang memenuhinya dengan rahasia dan keajaiban dan membuatku paham akan makna hidup.”
Hawa pertama membawa Adam keluar dari surga karena keinginan perempuan itu sendiri, sementara kau membuatku masuk dengan rela hati ke dalam surga cinta murni dan karena kebaikan hati dan cintanya; tetapi apa yang terjadi pada Adam juga terjadi padaku, dan pedang yang tajam mengusir Adam keluar dari Surga adalah seperti yang membuatku takut karena ujungnya yang kemilau dan memaksaku meninggalkan surga cinta tanpa melanggar aturan apa pun atau mencicipi dari buah pohon terlarang.
Hari ini, setelah bertahun-tahun berlalu, tidak tersisa apa pun tentang mimpi indah itu kecuali kenangan pedih yang mengepak seperti sayap-sayap tak terlihat disekitarku.
______________________________
Hanyalah aku, kau, dan dia yang tahu apakah ini akan terjadi.
Aku begitu asyik dengan pikiran dan perenungan, mencoba memahami makna alam dan wahyu dari puisi-puisi, novel-novel tentang percintaan, dan kitab suci ketika mendengar lantunan kata CINTA dibisikkan di telingaku melalui bibirmu. Hidupku dalam keadaan koma, kosong seperti hidup Adam di Surga, ketika aku melihat kau berdiri di hadapanku seperti berkas cahaya. Aku berucap, “Kaulah hawa hatiku yang memenuhinya dengan rahasia dan keajaiban dan membuatku paham akan makna hidup.”
Hawa pertama membawa Adam keluar dari surga karena keinginan perempuan itu sendiri, sementara kau membuatku masuk dengan rela hati ke dalam surga cinta murni dan karena kebaikan hati dan cintanya; tetapi apa yang terjadi pada Adam juga terjadi padaku, dan pedang yang tajam mengusir Adam keluar dari Surga adalah seperti yang membuatku takut karena ujungnya yang kemilau dan memaksaku meninggalkan surga cinta tanpa melanggar aturan apa pun atau mencicipi dari buah pohon terlarang.
Hari ini, setelah bertahun-tahun berlalu, tidak tersisa apa pun tentang mimpi indah itu kecuali kenangan pedih yang mengepak seperti sayap-sayap tak terlihat disekitarku.
______________________________
Hanyalah aku, kau, dan dia yang tahu apakah ini akan terjadi.
Wallohu a’lam bi al-sawab...
Malang, 25 - 12 - 2010.
Choe Satriani / 1,618.
0 komentar:
Posting Komentar