Untuk Pahlawanku

Untuk pahlawanku

Dalam prahara rongrongan kebingungan hati
Ku menulis sebuah isyarat kecil
Dalam lamunanku yang dalam dan gelap
Dalam mimpi yang tak berpucuk
Dulu,


            Aku teringat akan peristiwa-peristiwa yang mencekik hati,
            dalam sekali
            Hingga aku tak kuasa memperkirakannya
            Mungkin hanya hatiku itu sendiri yang tahu.

Ketika suatu malam yang mencekam aku melihat seorang yang terbujur kaku
Dalam ruangan yang pikirku adalah lembah yang membatasai kehidupan dan kematian.
Aku terperangah
Aku tercekik dalam pikir.

            Ternyata,
            Yang kulihat itu adalah nyata
            Nyata yang tak akan sedikitpun berubah
            Nyata yang membuat seluruh dunia dan aku menderita dalam kesedihan
           
Hilangnya seorang pemimpin seluruh agama.


___________________________________________
Malang, 24 - 12 - 2010.
1,618/Choe Satriani.
NB : Puisi ini khusus dipersembahkan kepada Gus Dur.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Al_Mutahawwil © 2010 | Designed by Trucks, in collaboration with MW3, Broadway Tickets, and Distubed Tour